12 Contoh Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir
Amal jariyah adalah amal yang tak akan terputus pahalanya meski pelakunya telah meninggal dunia.
Amal jariyah adalah sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan seseorang secara ikhlas dan semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah SWT. Pahala dari amal jariyah ini akan terus mengalir selama orang yang masih hidup bisa merasakan manfaat kebaikan yang ia tinggalkan selama di dunia.
Dunia ini bersifat sementara, maka sudah seharusnya kita memperbanyak amalan baik untuk bekal di akhirat yang kekal abadi.
Cukup banyak dalil al-Quran dan al-Hadis yg menjelaskan tentang amal jariyah. Berikut ini adalah 12 Contoh Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir meski pelakunya telah meninggal dunia.
1. Berbagi Atau Menyebarkan Ilmu
Islam sangat memuliakan para guru. Ilmu bermanfaat yang diajarkan oleh para guru pada anak didiknya bisa menjadi amal jariyah yang tak terputus selama ilmu tersebut terus diamalkan. Karena guru bukan hanya profesi di dunia namun juga merupakan investasi akhirat.
Tidak hanya ilmu agama, namun juga ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup umat manusia. Kedokteran, ilmu ekonomi, dan sebagainya.
Sejatinya orangtua kita adalah guru. Ulama adalah guru. Orang yang mengajarkan ilmu adalah guru. Orang lain yang kita tidak kenal lalu menunjukkan satu kebaikan juga adalah guru. Bahkan Nabi SAW sendiri mengaku sebagai guru, seperti sabdanya, “Sungguh aku telah diutus (oleh Allah SWT) sebagai seorang guru.” (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW bersabda seperti yang dikutip dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memuliakan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.
Bukan hanya guru di lembaga pendidikan formal saja, tapi bagi siapa saja yang memiliki suatu kemampuan atau ilmu, maka dengan membagikan, menyebarkan atau mengajarkannya kepada orang lain akan menjadi amal jariyah dan akan terus mendapatkan pahala sepanjang apa yang diajarkannya bermanfaat.
Di zaman modern yang serba canggih ini, khususnya bagi orang berilmu yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, untuk menyebarkan ilmu dan/atau berdakwah banyak cara dan macamnya. Selain bisa menyebarkan ilmu dengan cara tradisional juga bisa menyebarkan ilmu dengan cara kekinian sesuai perkembangan zaman, seperti membuat buku digital atau blog/website (bagi yang memiliki keahlian menulis), facebook, twitter, youtube, tiktok dan lain sebagainya.
Buku, blog/website, facebook, twitter, youtube, tiktok adalah salah satu sarana yang bisa digunakan orang-orang untuk belajar serta mendapatkan banyak pengetahuan dengan cara kekinian sesuai perkembangan zaman.
Dengan membaca buku atau mengakses blog/website, facebook, twitter, youtube dan tiktok seseorang akan mengetahui banyak hal, sementara kalau dari sisi orang yang membuatnya, ini bisa menjadi sedekah jariyah.
Pasalnya, buku atau blog/website, facebook, twitter, youtube dan tiktok yang bermanfaat untuk banyak orang tersebut masih bisa terus dibaca dan diakses serta dirasakan manfaatnya oleh orang lain meskipun orang yang membuatnya sudah meninggal dunia. Pahalanya juga tidak akan terputus dan akan tetap mengalir pada orang yang membuatnya sepanjang apa yang diajarkannya bermanfaat.
Selain menyebarkan ilmu, buku atau blog/website juga bisa dijadikan salah satu sarana mengikat ilmu dengan cara kekinian sesuai perkembangan zaman bagi pembuatnya.
Imam Syafi’I mengibaratkan ilmu sebagai binatang buruan yang harus diikat dengan tulisan: “Ilmu itu bagaikan binatang buruan sedangkan pena adalah pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat”.
Sabda Rasulullah SAW.:
“Barang siapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikit pun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun" (HR. Muslim).
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan di lautan, benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu) kepada manusia” (HR. Tirmidzi dan Thabrani).
2. Doa Anak Sholeh & Sholehah
Doa anak sholeh dan sholehah menjadi salah satu dari tiga perkara yang tidak terputus meskipun sudah meninggal dunia.
Jadi sebagai orang tua yang menginginkan anaknya sholeh dan sholehah, maka harus mengajarkan hal-hal baik, budi pekerti, akhlak dan tentunya ilmu agama.
Memiliki anak yang sholeh dan sholehah menjadi tabungan akhirat karena doa-doa dari mereka mampu menembus langit.
Bahkan ketika anak-anak kita menabur kebaikan di dunia untuk kemaslahatan banyak orang, pahalanya pun juga sampai kepada orangtuanya.
Sabda Rasulullah SAW.:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang sholeh." (HR. Muslim).
Generasi Muda adalah calon penerus generasi bangsa, negara dan agama. Dengan kata lain, masa depan bangsa, negara dan agama ada di tangan para pemuda.
Untuk menyiapkan pemuda generasi penerus bangsa, negara dan agama, tentu saja harus diawali dengan menyiapkan dan mendirikan Lembaga Pendidikan (Pesantren/Sekolah/Madrasah) sebagai tempat anak-anak belajar.
InsyaAllah tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak yang sedang menuntut ilmu, tapi juga akan menjadi sumber pahala yang terus mengalir hingga hari akhir bagi yang mendirikan lembaga pendidikan tersebut dan bagi yang mengajarkan ilmu (kyai/ustadz/guru).
Mendirikan lembaga pendidikan, mewakafkan tanah atau harta untuk pembangunan lembaga pendidikan memiliki nilai plus karena pahalanya bukan hanya untuk pendiri atau yang mewakafkan tanah/hartanya saja tapi juga termasuk orang-orang yang ada di dalamnya.
Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi pondasi dalam membangun peradaban saat ini dan masa depan.
Dalam Islam, pendidikan menjadi salah satu bagian dari lima maqasid syariah, yaitu al-aql yang mengharuskan manusia memelihara akal dan pikiran. Terpeliharanya akal dan pikiran membutuhkan pendidikan sebagai akses utamanya. Tanpa pendidikan, akal ataupun pikiran hanya akan tumbuh menjadi komponen yang tidak berarti bahkan bisa menghambat perkembangan seorang manusia. Hal itu cukup menggambarkan bagaimana pendidikan adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi.
Firman Allah SWT.:
"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pegetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. Al-Mujadilah:11).
4. Sedekah Harta
Contoh amal jariyah lainnya yang paling umum dilakukan adalah dengan menyedekahkan harta di jalan Allah. Ini masih menjadi salah satu perkara yang tidak terputus meskipun sudah wafat.
Ada banyak cara bersedekah harta, seperti memberikan bantuan berupa donasi ke panti asuhan atau lembaga pendidikan, sedekah untuk pembangunan masjid atau lembaga pendidikan, sedekah untuk fakir miskin, yatim piatu dan lain sebagainya.
Firman Allah SWT.:
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
Sabda Rasulullah SAW.:
“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa; Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya. Sedangkan yang satunya lagi berdoa; Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar dapat memadamkan panasnya siksa kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dibawah naungan sedekahnya” (HR Al-Tabrani).
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi).
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“ (HR. Thabrani)
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya” (HR Muslim).
“Hendaklah kalian mempercepat datangnya rezeki dengan sedekah” (H.R. Abu Dawud).
5. Memberikan Mushaf Al-Qur’an untuk Orang Lain
Tidak hanya berupa pemberian harta, memberikan mushaf Al-Qur’an kepada orang lain ternyata juga contoh amal jariyah. Al-Qur’an memiliki banyak kebaikan dan keberkahan sehingga ketika ayat-ayatnya dilantunkan oleh orang yang kita beri, maka kita juga akan mendapatkan aliran pahala.
Secara ikhlas memberikan Al-Qur’an kepada yang membutuhkan maka akan mendapatkan pahala yang luar biasa meskipun kita sudah meninggal dunia.
6. Membangun Masjid
Kita umat muslim menyebutnya sebagai rumah Allah. Bukan hanya untuk menjalankan kewajiban ibadah, tapi juga sebagai tempat dimana di dalamnya penuh dengan keberkahan.
Membangun masjid atau mewakafkan tanah atau harta untuk pembangunan masjid juga merupakan contoh amal jariyah. Sudah pasti nilai pahalanya akan terus-menerus mengalir karena masjid tersebut digunakan untuk beribadah.
Bahkan ada ganjaran terbaik bagi mereka yang membangun masjid, yakni akan mendapatkan tempat terbaik di surga seperti yang tertera dalam hadits:
“Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga” (HR. Bukhari & Muslim).
7. Menyediakan Sumber Air untuk Kepentingan Umum
Air merupakan kebutuhan vital dan sangat penting bagi seluruh makhluk hidup. Tanpa air, maka tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini.
Bagi yang menyediakan sumber air untuk makhluk Allah. Pahala akan terus mengalir seiring mengalirnya air tersebut, meskipun ia telah meninggal dunia.
Dalam sebuah hadist, Sa’ad mendatangi Nabi SAW dan bertanya:
“Sedekah apa yang paling engkau sukai.” (Nabi saw menjawab), “Sedekah air” (HR. Abu Daud).
8. Mendirikan Rumah Sakit
Mendirikan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit juga contoh lain dari amal jariyah. Fasilitas ini akan membantu banyak orang yang sakit dan membutuhkan pengobatan.
Bagi yang ikhlas mewakafkan tanah atau harta mereka untuk pembangunan rumah sakit. Maka Allah senantiasa akan memberikan pahala besar baginya karena telah menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT.
9. Menanam Pohon atau Tumbuhan Lain
Contoh amal jariyah tidak harus berupa materi, bisa juga dengan melakukan penanaman pohon atau tumbuhan lainnya untuk menjaga keseimbangan alam, menjaga dan memelihara lingkungan dan bahkan menjadi sumber kebutuhan serta sumber makanan makhluk hidup. Pohon atau tanaman bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan. Ini juga termasuk amalan yang akan bermanfaat bagi banyak orang.
Manfaat menanam pohon atau tanaman untuk lingkungan, alam dan manusia, antara lain: Mengurangi Dampak Pemanasan Global, Memberi Oksigen Bagi Semua Makhluk Agar Bisa Bertahan Hidup, Menyediakan Tempat Tinggal Hewan, Mencegah Banjir, Mencegah Erosi, Mengurangi Zat Pencemar Udara, Menyimpan Air Hujan dan Menjaga Cadangan Tanah, Menjaga Tingkat Kesuburan Tanah, Mengendalikan Suhu, Membuat Udara Sekitar Menjadi Lebih Segar dan Sehat, Membuat Lingkungan Menjadi Indah dan Asri, Menjaga Kesehatan Mental dan lain sebagainya.
Dengan menanam pohon dan tumbuhan, ketika orang lain merasakan manfaatnya, maka pahalanya akan terus mengalir.
Firman Allah SWT.:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar" (QS. Ar-Rûm/30:41).
Sabda Rasulullah SAW.:
"Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya” (HR. Muslim).
10. Menyediakan Jalan Umum
Tak hanya menaman tumbuhan atau pohon-pohon yang bisa berguna untuk kehidupan, contoh lain dari amal jariyah pun bisa direalisasikan dengan menyediakan jalan untuk orang banyak.
Misalnya ketika di suatu daerah memiliki akses jalan rusak atau sulit dilewati orang atau kendaraan, kemudian membantu menyediakan jalanan yang layak atau menyumbangkan sedikit tanah untuk jalan, maka ini juga disebut sebagai amal jariyah karena memberikan manfaat bagi banyak orang serta terus berkelanjutan.
11. Sedekah Tenaga dan Fikiran
Bagi yang tidak memiliki harta untuk disedekahkan atau ilmu untuk diajarkan, tidak perlu khawatir, dengan tenaga dan ide atau fikiran untuk kemaslahatan umat atau kepentingan umum, seperti menyedekahkan tenaga untuk membangun masjid, lembaga pendidikan atau kepentingan umum lainnya, menyumbangkan ide atau fikiran untuk menciftakan lembaga pendidikan berkualitas demi terciftanya generasi berkualitas atau ide/fikiran untuk kepentingan umum lainnya, insya allah akan menjadi amal jariyah, karena amal jariyah bisa dilakukan dalam bentuk apapun selama niatnya baik.
Sabda Rasulullah SAW.:
"Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedekah yang paling mudah berupa tenaga. Bentuk-bentuk sedekah dapat dilihat dari beberapa hadits Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:
"Hendaknya setiap muslim bersedekah". Para sahabat bertanya, "Wahai Rasul, bagaimana orang-orang yang tidak memiliki sesuatu bisa bersedekah?" Rasulullah Saw menjawab, "Hendaklah ia berusaha dengan tenaganya hingga ia memperoleh keuntungan bagi dirinya, lalu ia bersedekah (dengannya)". Mereka bertanya lagi, "Jika ia tidak memperoleh sesuatu? "Jawab Rasulullah Saw, "Hendaklah ia menolong orang yang terdesak oleh kebutuhan dan yang mengharapkan bantuannya".
Mereka bertanya lagi, "Dan jika hal itu tidak juga dapat dilaksanakan?" Rasulullah Saw bersabda, "Hendaklah ia melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejahatan, karena hal itu merupakan sedekahnya" (HR. Ahmad).
12. Wiraswasta atau Membuka Lapangan Kerja
Mencari rezeki yang halal dan diridhai Allah swt adalah ibadah. Apalagi jika hal itu dapat diwujudkan dengan amal saleh yang mampu mengeratkan hubungan antara manusia dengan Allah swt serta sesama manusia.
Muslim tidak dilarang untuk menjadi kaya, asalkan dengan cara yang baik dalam memperolehnya serta mengelola kekayaan dengan baik, yang tidak diperbolehkan yaitu menjadi kaya dengan kesombongan. Sedangkan yang diperlukan adalah kaya dan zuhud, menjalani kehidupan dengan kesederhanaan.
Berbisnis, berwirausaha/wiraswasta atau membuka lapangan kerja yang halal akan banyak peluang untuk memperbanyak amal saleh.
Menurut Muhammad Ali Haji Hashim dalam buku Jihad Ekonomi menjabarkan, ada 3 peluang ladang amal saleh yang bisa dilakukan pengusaha/entrepreneur:
Pertama, menciptakan produk ataupun pelayanan yang bermanfaat besar yang setaraf dengan amal jariyah yang berkesinambungan. Seperti produk elektronik, mesin, pesawat, ataupun pelayanan jasa dalam bidang transportasi maupun belanja.
Kedua, mampu mengeluarkan sejumlah zakat harta kekayaan yang lebih signifikan dan berdampak luas. Zakat dan sedekah dapat mengatasi banyak kepincangan dan kelemahan dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seluruh anggotanya.
Ketiga, mampu berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan. Melalui bisnis, para pengusaha dapat menciptakan akses terhadap lapangan pekerjaan sehingga dapat berkontribusi menekan laju pengangguran di kalangan masyarakat.
Itulah beberapa contoh amal jariyah. Banyak sekali amal jariyah yang bisa kita lakukan. Meskipun, kita harus pastikan juga bahwa amal tersebut dilakukan dengan ikhlas tanpa ada rasa sombong atau berniat riya. Mantapkan amalan tersebut hanya semata-mata karena Allah SWT.
0 Response to "12 Contoh Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir"
Posting Komentar